Pengamat: Nasdem dan PKB akan Jadi Parpol Gelombang Pertama Gabung Koalisi Prabowo

Published By Admin | Pada: Kamis 25 Apr 2024 15:25 WIB

Selamat datang kembali di situs web kami! Di web ini, kami akan memberikan update terbaru tentang Pengamat: Nasdem dan PKB akan Jadi Parpol Gelombang Pertama Gabung Koalisi Prabowo. Jangan lewatkan kesempatan untuk mengetahui Berita-berita Terupdate Terkini! Kami akan memberikan informasi yang akurat dan terpercaya tentang Berita hari ini. Segera saksikan video ini untuk mengetahui apakah berita ini yang anda cari pada hari ini! Jangan lupa untuk subscribe, like, dan bagikan video ini agar Anda tidak ketinggalan brita setiap harinya. Terima kasih telah menonton!Pengamat: Nasdem dan PKB akan Jadi Parpol Gelombang Pertama Gabung Koalisi Prabowo
Pengamat: Nasdem dan PKB akan Jadi Parpol Gelombang Pertama Gabung Koalisi Prabowo

JAKARTAINEWS.COM, JAKARTA -- Pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Survei dan Polling Indonesia  mengatakan Partai Nasdem dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menjadi partai politik yang masuk ke gelombang pertama untuk gabung ke Koalisi Indonesia Maju (KIM) setelah penetapan Prabowo-Gibran sebagai pemenang Pilpres 2024 oleh KPU. Dia menilai pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka tengah berusaha memaksimalkan koalisi untuk kabinet pemerintahannya mendatang.  

"Jadi analisis saya begini, seperti penerimaan mahasiswa baru. Ada gelombang pertama dan ada gelombang kedua," kata Igor saat dihubungi dari Jakarta, Kamis (25/4/2024).

Setelah KPU menetapkan pemenang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres), biasanya manuver politik yang dilakukan tokoh-tokoh politik justru semakin tinggi bukan kendur. Usai Nasdem dan PKB, menurutnya partai pada gelombang kedua yang berpotensi bergabung adalah PDIP.

Namun, dia menilai partai berlogo banteng itu saat ini belum bergabung karena masih melakukan gugatan Pilpres 2024 melalui Pengadilan Tata Usaha Negara. Dia juga menilai Prabowo-Gibran berupaya untuk membuat koalisi besar demi pembangunan bangsa guna mengantisipasi dampak geopolitik. Selain itu, menurutnya calon presiden dan wakil presiden terpilih itu membuat koalisi besar guna menuntaskan janji-janji politiknya selama berkampanye.

"Misalnya program makan gratis dan susu gratis itu tidak mudah, karena butuh dana yang sangat besar. Dan butuh politik akomodatif di parlemen," katanya. 

Di samping itu, menurutnya kedatangan pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar di Gedung KPU, Jakarta, pada saat penetapan Prabowo-Gibran sebagai calon presiden dan wakil presiden terpilih pada Rabu (24/4/2024), juga menjadi sinyal rekonsiliasi.

Dengan adanya hal tersebut, tak menutup kemungkinan menurutnya kedua sosok tersebut juga bakal diajak untuk bergabung ke pemerintahan selanjutnya. Pasalnya pada Pilpres 2019 pun Prabowo melakukan hal yang sama karena bertemu dengan Joko Widodo setelah pesta politik itu selesai.

"Potensinya juga begitu, jadi antara Muhaimin atau Anies bisa saja jadi menteri. Tapi saya lebih melihatnya ke Muhaimin, karena kalau Anies tentu persetujuan dari Surya Paloh," katanya.

Tag:
berita terbaru hari ini,berita hari ini,berita terkini,berita terbaru,berita kompas,berita,berita kompastv,viral hari ini,portal berita video,berita video,prabowo terbaru hari ini,republika mahasiswa,jakarta,pilpres 2024 terbaru hari ini,prabowo gibran terbaru hari ini,berita indonesia,berita viral,24tahun republika,republika,milad republika,berita hangat,berita politik,berita politik indonesia terbaru,#jakarta,tv berita,berita update, Minggu 5 Mei 2024
Berita Terkait