Tarif Kemahalan, Alasan Pelaku Habisi Perempuan Penghibur di Pulau Pari

Published By Admin | Pada: Kamis 25 Apr 2024 15:12 WIB

Selamat datang kembali di situs web kami! Di web ini, kami akan memberikan update terbaru tentang Tarif Kemahalan, Alasan Pelaku Habisi Perempuan Penghibur di Pulau Pari. Jangan lewatkan kesempatan untuk mengetahui Berita-berita Terupdate Terkini! Kami akan memberikan informasi yang akurat dan terpercaya tentang Berita hari ini. Segera saksikan video ini untuk mengetahui apakah berita ini yang anda cari pada hari ini! Jangan lupa untuk subscribe, like, dan bagikan video ini agar Anda tidak ketinggalan brita setiap harinya. Terima kasih telah menonton!Tarif Kemahalan, Alasan Pelaku Habisi Perempuan Penghibur di Pulau Pari
Tarif Kemahalan, Alasan Pelaku Habisi Perempuan Penghibur di Pulau Pari

JAKARTAINEWS.COM, JAKARTA -- Nico Yandi Putra, tersangka kasus pembunuhan seorang ‘wanita open BO’ berinisial R (35 tahun) mengungkapkan alasan dirinya tega menghabisi wanita yang dikencaninya. Dia mengaku tarif yang dibanderol korban kelewat mahal. 

“Iya (alasan membunuh karena tarif open BO mahal)," kata Nico pada saat ditanya awak media di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Kamis (25/4/2024).

Nico yang mengenakan baju tahanan Polda Metro Jaya itu tampak tertunduk lesu. Bahkan pada saat menjawab pertanyaan awak media, yang bersangkutan juga tidak berani mendongakan kepalanya. Dia mengaku sangat menyesal telah menghabisi nyawa korban  di Pulau Pari, Kepulauan Seribu.

"Menyesal," ucap Nico dengan lirih.

Sebelumnya, jasad seorang wanita ditemukan dalam kondisi terbungkus kardus di Dermaga Ujung Pulau Pari, Kepulauan Seribu Selatan, Jakarta Utara, diduga korban pembunuhan. Polisi juga menemukan sejumlah luka di tubuh perempuan berinsial R (35 tahun) tersebut. Termasuk luka bekas cekikan pada leher korban pada saat dilakukan visum.

"Ada (luka) di dada, leher. Di dada belum tahu (luka apa) otopsi kan belum keluar, visum sementara, kalau di leher kemungkinan besar dicekik," kata Kanit 5 Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Kompol Yandri Mono dalam keterangannya.

Menurut Yandri, korban R dinyatakan hilang oleh pihak keluarga sejak tanggal 9 April. Empat hari kemudian yang bersangkutan ditemukan tidak bernyawa di Pulau Pari. Korban pertama kali ditemukan oleh seorang warga yang pulang dari snorkeling. Ketika ditemukan korban R tergeletak dengan kondisi wajah yang sudah hancur. Saat jenazah ada di di RS Polri Kramat Jati.

"Kemudian kami Jatanras, gabung sama Polres Kepulauan Seribu mendatangi keluarganya. Ternyata benar yang bersangkutan sudah hilang dari tanggal 9 April,” ucap Yandri. 

Tag:
berita terbaru hari ini,berita hari ini,berita terkini,berita terbaru,berita kompas,berita,berita kompastv,viral hari ini,portal berita video,berita video,prabowo terbaru hari ini,republika mahasiswa,jakarta,pilpres 2024 terbaru hari ini,prabowo gibran terbaru hari ini,berita indonesia,berita viral,24tahun republika,republika,milad republika,berita hangat,berita politik,berita politik indonesia terbaru,#jakarta,tv berita,berita update, Minggu 5 Mei 2024
Berita Terkait